LP Ma’arif Ponorogo- Peringatan Maulid Nabi dan Hari Santri Nasional 2022 menjadi momentum berkesan bagi siswa-siswi MTs Al-Islam di Pondok Pesantren Al-Islam Joresan. Bagaimana tidak, dalam menyambut 2 hari besar itu para siswa-siswi diberikan 2 agenda yang menarik sekaligus mengandung nilai, yaitu Festival Sholawat Mahallul Qiyam dan membuat Tumpeng. Festival sholawat Mahallul Qiyam mengandung nilai sebagai bentuk ekpresi kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, sedangkan festival Tumpeng mengandung nilai bentuk pelestarian budaya lokal yang akrab dengan nasi berbentuk kerucut tersebut. 2 festival tersebut diikuti oleh ribuan siswa-siswi seluruh kelas mulai dari tingkat MTs, MA hingga SMK.
Total terdapat 109 perwakilan kelas yang ikut serta dalam 2 agenda tersebut. Dalam festival Mahallul Qiyam setiap kelas diwakili oleh beberapa siswa yang membentuk sebuah group untuk saling bekerjasama mulai dari segi keindahan suara dan kekompakan tabuhan alat musik terbang dalam mengiringi suara vokal. Sedangkan dalam kreasi Tumpeng para santri dituntun untuk belajar mengolah rasa, kebersihan dan keindahan hidangan pada sebuah makanan. Keduanya merupakan implementasi dari proses pendidikan berbasis kultural.
Festival ini diawali dengan penggunaan pakaian muslim bersarung kopyah dan muslimah menyesuaikan. Selanjutnya Festival Mahallul Qiyam dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Oktober 2022 dan Kreasi 109 Tumpeng di hari berikutnya 20 Oktober 2022. Puncak acara Hari Santri Nasional pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022 di Pondok Pesantren Al-Islam diakhiri dengan upacara dan pembagian hadiah. Pada acara ceremonial ini dihadiri oleh seluruh keluarga besar lembaga lembaga pendidikan yang ada di PP Al-Islam, MWC NU Mlarak, Muspika Mlarak dan masyarakat sekitar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari panitia pelaksana, bahwa kegiatan peringatan Maulid dan HSN tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Adanya learningloss (keterbatasan pengetahuan) beberapa tahun terakhir saat Indonesia dilanda pandemi virus corona menyebabkan pendidikan terganggu, salah satunya pendidikan sosial. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan stimulus (pemicu) siswa tentang kerjasama, gotong royong, maupun respon terhadap tata yang perlu dilestarikan.
“Kegiatan ini merupakan wujud dalam kecintaan kita terhadap Muhammad Rasulullah SAW dan kecintaan kita terhadap NKRI. Implementasi kegiatan ini sebagai salah satu cara untuk tetap melestarikan tradisi”, ungkap Imron Ahmadi selaku Kepala MTs Al-Islam. Harapannya dalam acara kemeriahan Maulid Nabi dan HSN 2022 kali ini dapat menambah semangat, terasah lagi kemampuan intelektual, dan kreativitas serta lebih responsif dalam meng-upgrade pengetahuan, sejarah, agama, dan ke-Nu-an.