LP Ma’arif Ponorogo- Organisasi IPPNU secara resmi didirikan tanggal 2 Maret 1955 di Malang Jawa Timur dengan kepanjangan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama. Mula-mula, organisasi ini didirikan untuk melakukan pembinaan dan pengkaderan terhadap remaja putri Nahdlatul Ulama (NU) yang masih duduk di bangku sekolah/madrasah tingkat menengah dan tingkat atas serta santri putri yang statusnya setaraf dengan sekolah-sekolah tersebut. Ketua Umum pertama IPPNU adalah Hj. Umroh Machfudzoh, beliau juga sekaligus istri dari pendiri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (KH. Tholhah Mansoer).
Seiring berjalannya waktu, sesuai dengan kondisi zaman, pada tahun 1988 organisasi ini berubah menjadi Ikatan Putri-Putri Nahdlatul Ulama. Efek dari perubahan nama tersebut menyebabkan sasaran organisasi IPPNU tidak lagi hanya terbatas pada pelajar putri, melainkan semua putri Nahdlatul Ulama. Namun, perubahan akronim ini selanjutnya telah disalah-artikan menjadi gerakan bebas yang bisa merembet pada poltik praktis sehingga basis awal yang harus diperjuangkan menjadi terbengkalai dan visi intelektual yang selama ini menjadi ghiroh bagi perjuangan IPPNU menjadi pudar.
Pada tahun 2003, organisasi IPPNU selanjutnya memperjelas wadah perjuangannya pada basis awal, yaitu pelajar putri dengan mengubah kembali akronimnya menjadi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama. Namun, interpretasi pelajar pada tahun 2003 berbeda dengan pelajar putri yang dimaksudkan pada tahun 1955. Pelajar putri yang dikandung pada tahun 2003 diartikan sebagai sebuah komunitas generasi muda yang mengawal visi intelektual kepelajaran yang memiliki vase usia 12-30 tahun.
Kebijakan ini sudah memasuki periode ketiga dalam kepengurusan PP. IPPNU (sejak 2003-2009), tetapi bentuk realisasi dan konsolidasi yang dilakukan belum maksimal. Maka dalam forum Rakernas IPPNU Tahun 2010, merekomendasikan peremajaan usia untuk anggota IPPNU adalah 27 tahun, dan garapan organisasi difokuskan pada pelajar dan santri.
Dan kini Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama telah memasuki usia yang ke 67 tahun, dimana Nurul Hidayatul Ummah menjadi ketua umumnya. Pada peringatan Harlah 67 tahun IPPNU, tema yang diusung adalah “Revolusi Pelajar: Kolaborasi Inovasi di Era Transformasi Digital”.
Sumber: https://ippnu.or.id/sejarah-pendirian-ippnu/